Palangka Raya, pilarkalimantan.com– Didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) H. Edy Pratowo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Republik Indonesia (RI) Letjen TNI Suharyanto memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Prov. Kalteng, di Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya, Jumat (16/6/2023).
Dalam arahannya, Kepala BNPB menyampaikan agar melakukan Apel Kesiapsiagaan secara rutin setiap minggu.
“Karhutla menjadi atensi langsung Presiden, Jangan lengah. Bentuk Satgas, dan lakukan patroli secara rutin”, tutur Mayjen TNI Suharyanto.
Selanjutnya ia meminta untuk memantau prediksi cuaca, mengidentifikasi kebutuhan dan memastikan personel, tingkatkan koordinasi pentahelix, serta penegakkan hukum pelaku pembakaran hutan dan lahan
Sementara itu, Wagub Kalteng H. Edy Pratowo selaku Komandan Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan Prov. Kalteng Tahun 2023 dalam laporannya menyampaikan menindaklanjuti Hasil Rapat Koordinasi Khusus Tingkat Menteri tanggal 20 Januari 2023 di Jakarta, terkait meningkatnya ancaman karhutla akibat fenomena el nino, Pemprov Kalteng sejak awal telah mengingatkan Pemerintah Kabupaten/Kota memperkuat kesiapsiagaan menghadapi karhutla di tahun 2023.
“Pada tanggal 15 Maret 2023, telah diadakan Rakor Karhutla bersama Pemerintah Daerah dan Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota, dengan penekanan, yaitu peningkatan kesiapsiagaan personel sarana prasarana, dan penyediaan anggaran memadai untuk penanganan karhutla, dan jika dipandang perlu Pemerintah Kabupaten/Kota segera menetapkan status siaga darurat karhutla,” kata Wagub.
Disampaikannya bahwa telah ditetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla sebanyak 9 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Kalteng sejak tanggal 29 Mei 2023 sampai dengan 10 November 2023. Dengan adanya penetapan tersebut, diharapkan penanganan karhutla dapat dilakukan secara optimal, sehingga tidak terjadi bencana karhutla, seperti yang dialami pada tahun 2019 dan 2015.
“Berdasarkan indikator titik panas, kejadian karhutla dan luas karhutla, jika dibandingkan dengan data karhutla dengan 3 tahun terakhir yang merupakan musim kemarau basah, maka penanganan karhutla yang lakukan bersama selama tahun 2023 sudah berjalan pada jalur yang tepat,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Pemprov Kalteng menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala BNPB yang telah mendukung penanganan karhutla di wilayah Kalteng, melalui bantuan 2 (dua) unit helikopter patroli yang sekaligus dapat melakukan waterbombing. Operasi akan diprioritaskan untuk penanganan karhutla pada ring satu ibu kota Provinsi.
“Dengan adanya dukungan helikopter dan sarana prasarana pemadaman karhutla, berarti dua dari empat permohonan kami ke Pemerintah Pusat telah terpenuhi. Oleh karena itu, sekali lagi, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan BNPB ke Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkapnya
Pada kesempatan tersebut, Pemprov Kalteng kembali mengajukan dua permintaan kepada BNPB, yakni dukungan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan dukungan operasional melalui Dana Siap Pakai (DSP) Untuk Operasi Pemadaman Darat. (Elianto/Yud)