Palangka Raya, pilarkalimantan.com – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama IPB (Institut Pertanian Bogor) University menggelar Workshop Karbonisasi Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya Sebagai Pupuk Organik Untuk Subtitusi Pupuk Kimia pada Perkebunan Kelapa Sawit yang bertempat di Ballroom Hotel Luwansa Kota Palangka Raya, Selasa (28/11/2023).
Dalam sambutan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Workhsop dari IPB University Erliza Hambali mengatakan tujuan dari terselenggaranya workshop ini adalah merekomendasikan penerapan proses karbonisasi terhadap pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai pupuk organik.
”Dari situ kita bisa menghasilkan by your charge, by your charge ini bisa digunakan sebagai soil condisioner. Artinya disini adalah, kalau kita menggunakan soil condisioner sehingga penggunaaan pupuk bisa dikurangi, artinya kita bisa meningkatkan efisiensi pemupukan. Dampaknya biaya berkebun kelapa sawit bisa diturunkan, karena 80 persen dari biaya perkebunan kelapa sawit itu berasal dari pupuk kimia yang digunakan saat ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Erliza menjelaskan penerapan metode ini dalam jangka panjang dapat berdampak pada peningkatan kesuburan tanah, menyehatkan tanah, dan meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit.
Sementara itu, dalam sambutan Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS Arfie Thahar mengatakan kegiatan workshop ini terselenggara atas kolaborasi antara BPDPKS dan perguruan tinggi industri dan masyarakat petani dalam rangka untuk mensosialisasikan satu hasil teknologi ataupun inovasi yang bisa digunakan dalam rangka untuk peningkatan produktivitas yang ada di perkebunan kelapa sawit.
”Kita targetkan untuk mencapai produksi pada tahun 2027 hampir 60 juta ton CPO. Di mana target ini disyaratkan tidak ada penambahan luas lahan, artinya disini adalah bagaimana kita bisa meningkatkan produktivitas itu dari tandan kelapa sawit itu dengan secara intensif,” pungkasnya. (Elianto.S)