
Oplus_131072
Muara Teweh, pilarkalimantan.com – Dinas kesehatan kabupaten barito utara meberikan pembekalan kepada (PPPK) yang baru medapatkan SK dan di tempatkan di beberapa pusto yang ada di kabupaten barito utara.
Sementara itu kepala dinas kesehatan Pariadi Ar, melalui sekretaris Dinas Kesehatan Ruyanto, mengatakan alhamdulillah beberpa waktu lalu kita memberikan pembekalan kepada ( 102 ) orang yang baru lalus (PPPK) dan di Tempatkan di Dinas Kesehatan kabupaten barito ini nanti akan kita sebarkan di (17) Puskesmas termasuk UPT, LAB, dan GUDANG FARMASI karena sesuai formasi kita tempatkan di puskesmas – puskesmas kebetulan di masing-masing puskesmas yang ada di kabupaten Barito Utara termasuk tenaga teknis, tenaga admin, dan tenaga nakes, itu sudah melaporkan atau sudah bekerja di wilayah masing-masing yang ada di (17) Puskesmas di kabupaten Barito Utara.
kami juga berharap sesuai instruksi dari kepala dinas dengan adanya penerimaan ( PPPK ) gelombang pertama dengan total (102) bisa bekerja dengan sebaik-baiknya dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat ucap” Bambang panggil akrab Rabu ( 07/05/2025) di ruang kerjanya.
” Lanjutnya lagi Ia juga mengatakan memang masih banyak kekurangan tenaga nakes khususnya di pusto dan Puskesmas dalam rangka kita persiapan seleksi melaksanakan tes di gelombang kedua itupun nanti di gelombang kedua juga masih kekurangan untuk tenaga nakes karena wilayah kabupaten Barito Utara ini mempunyai di tingkat wilayah yang berbeda seperti halnya Wilayah kerjaanya dalam sungei lahei, dan dalam sungai tewei, ini yang masih belum terpenuhi karena formasi yang kemarin masih tidak ada yang mendaptar itu salah satu kendala sehingga niat kita baik dari dinas kesehatan untuk memberikan pormasi peminat yang mendaptar masih kosong ucap Ruyanto”.
untuk sementara pusto- pusto yang kosong kami sudah melakukan (RDP) dengan ( DPRD) kabupaten barito utara dan pejabat (PJ) sekretaris daerah kabupaten barito utara mereka setuju namun saat ini kami mencari regulasi terkait penggajihan karna kami tidak mau menggajih tetapi melanggar aturan kami juga apresiasi kepada pemerintah daerah yang sudah mensport mencari sosialisasi terkait penggajihan untuk mengisi pusto- pusto yang kosong ungkap” Ruyanto. (Candra